GuruBindMaju

Tuesday, March 19, 2019

Resensi Ketika Cinta Bertasbih 1

Resensi Ketika Cinta Bertasbih 1

Judul               : Ketika Cinta Bertasbih 1
Penulis             : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit           : Republika-Basmalah
Tahun terbitan : 2007
Dimensi           : 20,5 cm x 13,5 cm
Tebal               : 477 halaman

Ketika Cinta Bertasbih adalah novel karya Habibrrahman El Shirazy yang merupakan gambaran para mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Di dalam novel ini Anda akan diajak melihat perjuangan seorang mahasiswa asal Indonesia yang kuliah sambil bekerja di Mesir. Ia berjuang menyelesaikan studinya sekaligus menghidupi keluarganya di Indonesia.
Azzam adalah seorang pemuda sederhana yang memilih untuk menuntut ilmunya di Kampus Al Azhar, Cairo. Azzam dikenal sebagai sosok yang tegas dan dewasa. Dia sangat memeTeks dramagang teguh prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Di kalangan teman-temannya pun Azzam menjadi panutan dan sosok yang bisa diandalkan. Setelah bapaknya meninggal, sebagai anak tertua dalam keluarganya dialah yang menanggung kehidupan keluarganya di Solo. Oleh karena itu, selain sebagai mahasiswa, dia juga bekerja keras sebagai pembuat tempe dan bakso untuk menghidupi ibu dan adik-adik perempuannya di Indonesia serta kehidupannya sendiri di Cairo. Bahkan, Azzam rela meninggalkan kuliahnya untuk sementara dan lebih berfokus untuk mencari rezeki. Meski terkadang ada rasa iri melihat teman-teman satu angkatannya yang sudah terlebih dahulu lulus, bahkan ada yang hampir menyelesaikan S2-nya tapi Azzam segera sadar kalau dia tidak sama dengan teman-temannya yang lain. Azzam lebih dikenal sebagai tukang tempe di kalangan mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Al Azhar.
Azzam juga sering mendapatkan undangan dari duta besar Indonesia yang ada di Mesir untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pada acara-acara kebesaran. Jadi, selain terkenal di kalangan mahasiswa sebagai tukang tempe, Azzam juga terkenal di kalangan para duta besar.
Saat bekerja itulah Azzam mengenal sosok Eliana. Eliana adalah sosok yang sempurna secara fisik. Putri duta besar, cantik, dan salah seorang lulusan Universitas di Jerman. Akan tetapi, prinsip-prinsi keislaman yang Azzam pegang teguh membuat Azzam mampu menepis perasaannya.
Saat bekerja juga Azzam secara tidak sengaja bertemu dengan Anna Althafunnisa. Dialah perempuan yang memikat hatinya dan hendak ia lamar. Namun, status sosialnya membuat Azzam ditolak. Yang lebih mencengangkan Azzam adalah Anna telah dilamar oleh Furqan, sahabat Azzam sendiri yang memiliki status sosial lebih tinggi daripada Azzam.
Azzam akhirnya mampu melanjutkan kuliahnya setelah adiknya menyelesaikan pendidikannya di Al Azhar dengan nilai yang cukup memuaskan. Akhirnya setelah 9 tahun terpisah dengan keluarganya tanpa pernah pulang, dia pun pulang dan kembali ke tengah-tengah keluarga tercintanya.
Novel Ketika Cinta Bertasbih menggunakan gaya bahasa yang ringan dan alur cerita yang mudah dimengerti. Hal itu membuat pembaca seakan dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis novel. Selain itu, novel ini sarat akan pengetahuan tentang Al-Quran dan Sunnah, serta pengetahuan dunia.Novel ini menghadirkan kisah percintaan bukan sekedar terhadap lawan jenis tapi juga mengungkapkan kecintaan terhadap Allah. Selain itu, novel ini diisi dengan dakwah Islam yang halus sehingga pembaca dapat mengambil pelajaran dan nilai-nilai luhur dari novel ini.
Novel ini juga mengangkat permasalahan yang sering terjadi di masyarakat, yaitu perjuangan dalam mencari ilmu yang terhambat oleh harta. Novel ini merupakan salah satu novel pembangun jiwa yang sarat akan makna.Namun, untuk novel dengan pengarang yang sama dan konsep yang sama dengan novel Ayat-Ayat Cinta, latar yang dipilih kurang variatif.

Novel percintaan yang satu ini pantas dibaca oleh siapa saja. Sesuai dengan konsepnya, yaitu novel pembangun jiwa, novel ini dapat memberikan semangat pada jiwa untuk lebih bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. Selain itu, novel ini penuh dengan ilmu pengetahuan yang akan memperluas wawasan kita terhadap dunia.
-SEKIAN-

Baca juga:
Materi teks drama kelas 8

Friday, March 8, 2019

Teks Drama Kelas 8 SMP (Pengertian, Unsur-unsur, Struktur, Kaidah Kebahasaan disertai Contoh)

Teks Drama
Teks drama merupakan salah satu materi teks bahasa Indonesia K13 di kelas 8 SMP semester genap. Meskipun pada umumnya drama selalu dipentaskan tapi drama juga memiliki teks yang perlu dibaca dan dipahami oleh setiap tokohnya. Oleh karena itu, mari kita bahas teks drama di blog ini.

Pengertian Teks Drama
Drama adalah ragam sastra yang menggambarkan suatu aktivitas atau kegiatan melalui tindakan dan dialog antar tokohnya. Drama dapat dikembangkan dari karya sastra yang lain, seperti dari cerpen, fabel, novel, legenda, atau mite. Selain dikembangkan dari karya sastra, drama juga dapat dibuat sesuai dengan imajinasi pengarang.

Unsur-unsur Drama
Seperti karya sastra yang lain, drama memiliki dua jenis unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
a. Unsur Intrinsik
    Unsur intrinsik adalah unsur yang membentuk sebuah karya sastra dari dalam karya itu sendiri. Unsur intrinsik drama meliputi.
1. Tema
Tema merupakan dasar cerita atau pokok masalah cerita. Untuk dapat menemukan tema drama, Anda harus membaca atau menonton drama secara keseluruhan. Contoh:
- Kisah persahabatan lima anak SMP
- Perjuangan Sarip Tambak Oso melawan penjajah.

2. Tokoh dan penokohan
Tokoh adalah lakon atau pelaku yang menjadi bagian dalam cerita. Penokohan adalah watak yang dimiliki oleh tokoh. Contoh:
- Sarip: pemberani, baik, pintar
- Emak: bijaksana dan penuh perhatian

Berdasarkan perannya, tokoh dibagi menjadi dua, yaitu tokoh utamadan tokoh pembantu.
a. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi sentral cerita dalam pementasan.
b. Tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama

Berdasarkan sifatnya, tokoh ada dua jenis, yaitu tokoh antagonis dan protagonis. Tokoh antagonis adalah toko yang bersifat jahat. Tokoh protagonis adalah tokoh yang bersifat baik.

Ciri-ciri tokoh utama, yaitu (1) paling sering muncul dalam setiap adegan, (2) menjadi pusat perhatian tokoh-tokoh yang lain, (3) kejadian-kejadian yang melibatkan tokoh lain selalu dapat dihubungkan dengan peran tokoh utama, dan (4) dialog-dialog yang dilibatkan tokoh-tokoh lain selalu berkaitan dengan peran tokoh utama.

3. Latar atau setting
Latar adalah sebuah keadaan yang dibuat untuk mendukung cerita drama. Dalam teks drama, latar dapat diketahui dari perpindahan babak, penyebutan nama tempat, lokasi, maupun suasana. Sedangkan dalam drama pementasan, latar dapat diketahui dari perubahan tata panggung, kostum, tata lampu atau pencahayaan.

4. Alur atau plot
Alur adalah rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama mencakup bagian-bagian 1) pengenalan cerita; 2) konflik awal; 3) pengembangan konflik; dan 4) penyelesaian.

5. Dialog
Terdapat tiga elemen yang harus ada dalam dialog:
1) Tokoh adalah pelaku yang mempunyai peran dalam cerita.
2) Wawancara adalah dialog atau percakapan yang harus diucapkan oleh tokoh.
3) Kramagung adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh. Biasanya Kramagung dituliskan dalam tanda kurung (biasanya dicetak miring).

6. Amanat
Amanat dalam teks drama adalah pesan yang disampaikan kepada pembaca atau penonton. Amanat dapat diketahui setelah Anda membaca atau menonton drama.

7. Bahasa
Bahasa merupakan media komunikasi antartokoh. Bahasa juga bisa menggambarkan watak tokoh, latar, atau peristiwa yang sedang terjadi.


Struktur Teks Drama
Drama memiliki struktur yang sedikit berbeda dengan teks yang lain. Berikut adalah struktur teks drama.

a. Prolog
Prolog merupakan pembukaan atau pengantar di awal cerita drama. Biasanya bagian ini disampaikan oleh narator atau dalang (pembawa cerita). Tujuan prolog adalah untuk menjelaskan gambaran pemain, gambaran penonton, dan lain-lain.

b. Dialog
Dialog adalah percakapan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Dialog juga menggambarkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh para tokoh dan cara peneyelesaian permasalahan tokoh. Di dalam dialog tersaji urutan peristiwa yang dimulai dengan orientasi, komplikasi, dan resolusi.
1) Orientasi, adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang sedang atau sudah terjadi. Orientasi juga terdapat pengenalan latar tempat, waktu, dan suasana.
2) Komplikasi, berisi tentang konflik-konflik dan pengembangannya. Pada bagian ini pula dapat diketahui watak tokoh utama (yaitu protagonis dan/atau antagonis).
3) Resolusi, adalah bagian klimas atau puncak dari drama, yaitu penyelesaian atas konflik-konflik yang dihadapi tokoh. Resolusi haruslah berlangsung secara logis dan memunculkan solusi-solusi atas konflik yang dimunculkan sebelumnya. Selain itu, teka-teki yang dimunculkan pada awal-awal cerita akan terjawab pada tahapan ini.

c. Epilog
Epilog adalah bagian penutup yang berfungsi untuk menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud cerita. Epilog dapat disamapaikan oleh seorang aktor atau dalang pada akhir cerita.


Kaidah Kebahasaan Drama

Teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Dialog dalam drama merupakan kalimat langsung. Oleh karena itu, dialog dalam drama diapit oleh tanda petik ganda ("...").
2. Menggunakan kata ganti orang pertama (misalnya saya, aku, kami), orang kedua (misalnya kamu, Anda), orang ketiga (misalnya dia, mereka). Selain itu, juga memungkinkan menggunakan kata sapaan (Kak, Dik) atau kata sapaan daerah (misalnya Cong, Bang).
3. Terdapat penggunaan kata-kata tidak baku karena drama menggunakan percakapan sebari-hari, seperti kok, sih, nggak, ndak, oh, dan lain-lain.
4. Menggunakan kalimat seru (contoh: Selamat pagi, Anak-anak!), suruhan (contoh: Cepat pergi!), atau pertanyaan (contoh: Kenapa kamu tidak makan, Ni?).
5. Menggunakan kata hubung waktu (konjungsi temporal), seperti sekarang, nanti, besok, kemudian, kemarin, dan lain-lain.
6. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti memerintah, menghadap, bermain, mencangkul, dan lain-lain.
7. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Misalnya ramah, baik, pemberani, gagah, mencekam, berisik, bersih, gelap, luas, dan lain-lain

Wednesday, February 27, 2019

Teks Berita Kelas 8 SMP (Pengertian, Unsur-unsur, Struktur, Pola, dan Kaidah Kebahasaan disertai Contoh)

Teks Berita Kelas 8 SMP (Pengertian, Unsur-unsur, Struktur, Pola, dan Kaidah Kebahasaan disertai Contoh)

Teks berita adalah teks yang berisi informasi atau kejadian penting yang telah atau sedang terjadi dan disajikan melalui media cetak (koran dan majalah) maupun elektronik (televisi, radio, internet).

Ciri-ciri teks berita sebagai berikut.
1. Faktual atau sesuai fakta. Maksudnya, berita harus sesuai fakta yang ada dan bukan opini penulis serta tidak ada rekayasa. Fakta-fakta ini dapat diambil dari hasil wawancara kepada narasumber.
2. Aktual atau terbaru. Maksudnya, berita melaporkan atau memberitakan suatu peristiwa atau kejadian yang baru terjadi atau sedang terjadi.
3. Memberikan keterangan waktu dan tempat yang jelas.
4. Menggunakan bahasa yang jelas dan baku.
5. Bersifat objektif atau apa adanya.
6. Kronologis atau runtutan peristiwa disajikan secara runtut.

Unsur-Unsur Berita
Berita memiliki beberapa unsur, yaitu apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana (ADIKSIMBA) atau what, when, where, why, who, how (5W+1H). Berikut penjelasannya.

1. Apa (What)
            Unsur what berisi hal-hal yang disampaikan dalam berita. Contoh, berita tentang bencana alam, prestasi, olahraga, dan sebagainya. Contoh pertanyaan 'Apa' (What).
          - Peristiwa apa yang terjadi?
            Tiket kereta telah habis terjual menjelang Idul Fitri.

2. Di mana (Where)
             Unsur where berisi lokasi atau tempat kejadian. Contoh pertanyaan 'Di mana' (Where).
           - Di mana peristiwa itu terjadi?
              Pemecahan rekor MURI itu dilaksanakan di Gelora Bung Karno.

3. Kapan (When)
              Unsur when menyebutkan waktu kejadian peristiwa. Contoh pertanyaan 'Kapan' (When).
                  - Kapan peristiwa itu terjadi?
                    1. Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 05.00 WIB.
                    2. Perhelatan itu akan dilaksanakan pada Senin, 5 Januari 2020.

4. Siapa (Who)
Unsur who berisi keterangan orang-orang yang terlibat dalam peristiwa atau kejadian. Contoh pertanyaan ‘Siapa’ (Who).
-                           - Siapa yang terkena peristiwa itu?
        Masyarakat yang berada di bibir pantai

5. Mengapa (Why)
            Unsur why merupakan alasan atau latar belakan terjadinya peristiwa. Contoh pertanyaan ‘Mengapa’ (Why).
-                           Mengapa peristiwa itu terjadi?
                     Karena banyaknya pembeli tiket yang berbondong-bondong membeli tiket untuk mudik lebaran.

6. Bagaimana (How)
            Unsur how berisi penjelasan mengenai proses kejadian atau peristiwa dan akibat yang ditimbulkan. Contoh pertanyaan ‘Bagaimana’ (How).
-                            Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi hal tersebut?
                      Dengan menambah armada kereta api agar masyarakat banyak yang dapat menggunakan transportasi ini untuk lebaran.


Struktur Teks Berita
Struktur teks berita terdiri dari orientasi, peristiwa, dan sumber berita. Berikut penjelasannya.
    1.  Orientasi
Orientasi adalah pembuka hal yang akan diberitakan. Biasanya terdapat sebagian unsur berita, seperti unsur whatwhowhen, dan where.

    2. Peristiwa
Peristiwa berisi jalannya kejadian secara runtut yang faktual dan aktual. Bagian peristiwa ini meliputi unsur-unsur 5W+1H atau ADIKSIMBA.

    3. Sumber Berita
Sumber berita adalah referensi (rujukan) dari sumber atau narasumber yang ada. Sumber atau narasumber berita dapat diperoleh dari orang yang terlibat kejadian, orang yang menyaksikan kejadian, video, audio, gambar, atau pun internet.

Pola Penulisan Berita
Pola penulisan berita bisa menggunakan pola piramida terbalik. Pola piramida terbalik merupakan pola berita yang menempatkan informasi dengan urutan prioritas paling penting di bagian atas, kemudian disusunan berikutnya dengan derajat penting yang berbeda-beda.

Manfaat utama dari pola piramida terbalik berkait dengan space atau ruang dalam halaman yang disediakan untuk memuat berita. Apabila berita itu terlalu panjang dan tidak cukup untuk dimuat di halaman yang disediakan, maka editor dapat membuang bagian berita itu mulai dari paling bawah atau derajat informasi pentingnya yang paling rendah. Biasanya berita yang derajat informasinya rendah diletakan di bagian bawah atau akhir berita.

Lead / Prioritas Utama Penting
Lead atau kepala berita merupakan bagian paling atas. Pada urutan ini terdapat informasi utama. Pada bagian ini, sebagian besar unsur 5W + 1H harus ada. Hal ini karena jika halaman pada media terbatas maka editor akan melakukan pemotongan berita mulai dari bagian bawah berita tapi bagian lead tetap dapat dimasukkan karena berada di bagian awal dan berita masih layak sebagai sebuah berita.

Neck / Sangat Penting
Neck atau leher berita menempati urutan sangat penting. Bagian ini disebut neck atau leher karena umumnya merupakan peralihan alur atau penyambung alur ide berita yang ada pada bagian lead atau kepala berita untuk dilanjutkan pada gagasan-gagasan yang tertuang pada bagian berikutnya yang menempati derajat prioritas lebih rendah.

Body / Penting
Pada bagian body, umumnya merupakan penjabaran dari gagasan berita yang tertulis dalam lead dan neck. Penjabaran itu bisa merupakan jawaban why (mengapa) dan how (bagaimana).

Body Lanjutan / Kurang Penting
Di bagian ini, berbagai data yang tidak terlalu penting ditempatkan. Misalnya daftar nama orang-orang yang mengalami kecelakaan atau hal-hal lain yang jika dihilangkan oleh editor tidak terlalu berpengaruh terhadap substansi atau pokok bahasan berita tersebut.

sumber pola penulisan berita: https://panduanjurnalistik.wordpress.com/2014/03/07/235/

Ciri Kebahasaan Teks Berita
Setiap teks dalam pelajaran bahasa Indonesia memiliki ciri kebahasaan. Inilah ciri kebahasaan Teks Berita.
Mari kita bahasa satu-satu!
    1. Bahasa Baku
Penggunaan bahasa baku pada berita merupakan hal yang penting agar berita mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Oleh karena itu, bahasa baku yang dimaksud adalah bahasa Indonesia.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia, tentu masyarakat akan lebih memahami berita yang ada. Hal ini disebabkan beragamnya suku dan bahasa yang ada di negara kita. Apabila ada berita yang diterbitkan atau ditayangkan oleh media berlevel nasional dengan menggunakan salah satu bahasa daerah maka masyarakat yang berbeda bahasa daerahnya akan mengalami kesulitan dalam memahami berita tersebut. Contoh, sebuah media cetak memberitakan kejadian tsunami yang terjadi di Aceh dengan menggunakan bahasa daerah Aceh, masyarakat yang tinggal di daerah Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Papua, dan daerah-daerah lain akan kesulitan memahami berita tersebut karena mereka tidak pernah atau belum pernah belajar bahasa daerah Aceh.

    2. Kalimat Langsung
Kalimat langsung merupakan kalimat yang berupa hasil kutipan langsung dari pembicara atau narasumber dengan cara menulis apapun yang dikatakan oleh narasumber tanpa ada pengubahan.
Adapun ciri-ciri kalimat langsung sebagai berikut.
1) Penulisan kalimat langsung ditandai dengan tanda petik ganda (“...”).
2) Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunkan huruf kapital.
3) Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca koma (,).
4) Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan harus menggnakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
5) Pola susunan:
a.      Pengiring, “kutipan”
b.      “Kutipan,” pengiring
c.       “Kutipan,” pengiring, “kutipan”
6) Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan.
Contoh kalimat langsung:
a. “Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat selesai,” ujar Rio.
b. “Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat selesai,” ujar Rio, Ketua Tim SAR Bulukumba.
c. “Kami bekerja keras siang-malam agar proses evakuasi para korban cepat selesai,” ujar Rio, Ketua Tim SAR Bulukumba, Senin (05/11/2017)
Penjelasan contoh.
Kalimat yang berada dalam tanda kutip ganda (“...”) adalah kutipan kalimat narasumber. Kata atau kalimat setelah dua tanda kutip itu adalah pengiring. Pada contoh a, ujar Rio adalah pengiring. Pada contoh b, ujar Rio, Keuta Tim SAR Bulukumba adalah pengiring. Pada contoh c, ujar Rio, Keuta Tim SAR Bulukumba, Senin (05/11/2017) adalah pengiring.

     3. Tidak Kalimat Langsung
Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang melaporkan atau memberitakan perkataan narasumber dalam bentuk kalimat berita yang dapat ditandai dengan konjungsi bahwa. Contoh:
a. Aini mengatakan bahwa produknya mampu bersaing dengan produk-produk impor.
b. Sejumlah staf HRD di perusahaan itu menyatakan bahwa mereka siap membantu pengembangan perusahaan itu.
    4. Konjungsi Temporal dan Kronologis
Konjungsi temporal dan kronologis adalah konjungsi (kata hubung) yang menunjukkan waktu, seperti sejakawalnyaakhirnyasetelah, dan lain-lain. Konjungsi ini juga menunjukkan kronologi atau urutan-urutan kejadian. Contoh:
-  Hujan yang turun sejak pukul 05.00 dini hari tadi telah menimbulkan banjir yang cukup besar di daerah Tanah Grogot.
-  Setelah mobil sedan tersebut oleng ke kanan dan menabrak pembatas jalan, mobil sedan dengan plat nomor BZ 007 ED akhirnya jatuh ke jurang. Warga yang mengetahui kejadian itu langsung menghubungi pihak polisi sehingga proses evakuasi dapat segera dilaksanakan.

    5. Keterangan Waktu dan Tempat
Keterangan waktu dan tempat merupakan kelengkapan suatu berita yang berhubungan dengan waktu dan tempat terjadinya peristiwa. Contoh:
-  Evakuasi para korban sudah dimulai sejak pukul 07.00 pagi tadi.
-  Sebulan menjelang lebaran, tiket kereta api dengan daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah telah terjual habis.
-  Minggu (10/12/2019) siang terjadi kemacetan parah di sekitar Alun-alun Kota Batu.

    6. Kata Kerja Mental
         Kata kerja mental adalah kata kerja yang berkaitan dengan kegiatan pikiran. Kata-kata yang dimaksud, seperti berencana, memikirkan, berharap, membayangkan, menduga, mencurigai, dan lain-lain. Contoh.
    - Pemerintah berencana membangun  bendungan di beberapa daerah.
    - Polisi mencurigai masih ada pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini.